Di ranah teknologi kamera,BANTALAN, atau port video digital, adalah jenis antarmuka yang signifikan yang digunakan dalam berbagai modul kamera. Ini terutama antarmuka paralel yang digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari sensor kamera ke unit pemrosesan. Antarmuka ini umumnya ditemukan di kamera yang digunakan dalam sistem pengawasan, robot, sistem keamanan, dan sistem tertanam lainnya. Antarmuka DVP dikenal karena kesederhanaan dan ketahanannya, membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi.
Prinsip kerja antarmuka DVP melibatkan beberapa sinyal dan komponen utama:
AVDD: Catu daya analog untuk komponen analog sensor kamera.
IOVDD: Catu daya untuk GPIO kamera (pin input/output tujuan umum).
DVDD: Catu daya digital untuk komponen pemrosesan sinyal digital kamera.
PWDN (power down): Mengaktifkan atau menonaktifkan kamera. Saat diatur ke siaga, semua operasi pada kamera tidak valid.
Reset: Reset kamera ke status default pabriknya. Ini adalah pengaturan ulang perangkat keras.
XCLK (jam eksternal): Menyediakan jam kerja untuk sensor kamera.
PCLK (jam piksel): Menyinkronkan output data piksel.
Vsync (sinkronisasi vertikal): Menunjukkan awal bingkai baru.
HSYNC (Sinkronisasi Horizontal): Menunjukkan awal garis baru dalam bingkai.
Data [0:11]: Bus data, yang bisa 8, 10, atau 12 bit lebar, tergantung pada ISP atau dukungan baseband.
Sensor kamera menangkap cahaya melalui lensa dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal -sinyal ini kemudian diproses secara internal dan dikonversi menjadi sinyal digital. Jika sensor tidak memiliki DSP terintegrasi (prosesor sinyal digital), data mentah ditransmisikan melalui antarmuka DVP ke baseband atau unit pemrosesan. Jika DSP terintegrasi, data mentah mengalami pemrosesan lebih lanjut seperti AWB (Auto White Balance), koreksi warna, koreksi naungan lensa, koreksi gamma, peningkatan ketajaman, AE (paparan otomatis), dan de-noising sebelum menjadi output dalam format YUV atau RGB.
Keuntungan:
Kesederhanaan: Antarmuka DVP relatif sederhana dan mudah diimplementasikan.
Ketersediaan luas: Mereka umumnya ditemukan di banyak sistem tertanam dan kamera pengintai.
Hemat biaya: Umumnya lebih murah dibandingkan dengan antarmuka lainnya.
Keterbatasan:
Kecepatan dan Resolusi: Antarmuka DVP memiliki keterbatasan dalam hal kecepatan dan resolusi. Mereka biasanya cocok untuk kamera resolusi yang lebih rendah. Laju PCLK maksimum adalah sekitar 96 MHz, dengan laju maksimum yang disarankan 72 MHz untuk memastikan integritas sinyal.
Integritas Sinyal: Sifat paralel dari antarmuka membuatnya rentan terhadap kebisingan dan gangguan pada panjang kabel yang panjang.
Kecepatan dan Resolusi: Antarmuka MIPI mampu mendukung resolusi yang lebih tinggi dan kecepatan data yang lebih cepat, membuatnya cocok untuk kamera kelas atas di smartphone dan perangkat lainnya.
Integritas Sinyal: Pensinyalan diferensial serial yang digunakan dalam antarmuka MIPI memberikan kekebalan noise yang lebih baik dan memungkinkan panjang kabel yang lebih lama dibandingkan dengan DVP.
Kompleksitas: Antarmuka MIPI lebih kompleks untuk diimplementasikan dan membutuhkan tata letak PCB yang lebih canggih dan kontrol impedansi.
BANTALANadalah antarmuka kamera yang kuat dan hemat biaya yang cocok untuk berbagai aplikasi, terutama dalam pengawasan, robotika, dan sistem keamanan. Meskipun memiliki keterbatasan dalam hal kecepatan dan resolusi, kesederhanaan dan ketersediaannya yang luas menjadikannya pilihan populer untuk banyak sistem tertanam.